Sabtu, 10 Januari 2015

Kebutuhan Dasar neonatus, bayi, balita, dan anak prasekolah


Kebutuhan Dasar neonatus, bayi, balita, dan anak prasekolah
1.      Asih
Asih (kebutuhan emosional) adalah kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat dan kepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik maupun mental.
1.        Ikatan Kasih Sayang
1.      a.        Pada Neonatus
Cara untuk melakukan Bounding Attachment pada neonates:
1)      Pemberian ASI ekslusif
Dengan dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif segera setelah lahir, secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan , rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.

2)      Rawat gabung
Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi.Bayi yang merasa aman dan terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian hari. Dengan memberikan ASI ekslusif, ibu merasakan kepuasan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya, dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan ini juga memperlancar produksi ASI, karena refleks let-down bersifat psikosomatis. Ibu akan merasa bangga karena dapat menyusui dan merawat bayinya sendiri dan bila ayah bayi berkunjung akan terasa adanya suatu kesatuan keluarga.

3)      Kontak mata (Eye to Eye Contact)
Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang mereka,mereka merasa lebih dekat dengan bayinya. Orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Seringkali dalam posisi bertatapan.Bayi baru lahir dapat diletakkan lebih dekat untuk dapat melihat pada orang tuanya.  Kesadaran untuk membuat kontak mata dilakukan kemudian dengan segera.Kontak mata mempunyai efek yang erat terhadap perkembangan dimulainya hubungan dan rasa percaya sebagai faktor yang penting dalam hubungan manusia pada umumnya.

4)      Suara (Voice)
Mendengar dan merenspon suara antara orang tua dan bayinya sangatpenting.orang tua menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan tegang. Suara tersebut membuat mereka yakin bahwa bayinya dalam keadaan sehat.Tangis tersebut membuat mereka melakukan tindakan menghibur. Sewaktu orang tua berbicara dengan nada suara tinggi, bayi akan menjadi tenang dan berpaling kearah mereka. Respon antara ibu dan bayi berupa suara masing-masing. Orang tua akan menantikan tangisan pertama bayinya. Dari tangisan itu, ibu menjadi tenang karena merasa bayinya baik-baik saja (hidup). Bayi dapat mendengar sejak dalam rahim, jadi tidak mengherankan jika ia dapat mendengarkan suara-suara dan membedakan nada dan kekuatan sejak lahir, meskipun suara-suara itu terhalang selama beberapa hari oleh sairan amniotik dari rahim yang melekat dalam telinga.

5)      Aroma / Odor (Bau Badan)
Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat untuk mengenali aroma susu ibunya. Indera penciuman pada bayi baru lahir sudah berkembang dengan baik dan masih memainkan peran dalam nalurinya untuk mempertahankan hidup. Indera penciuman bayi akan sangat kuat, jika seorang ibu dapat memberikan bayinya Asi pada waktu tertentu.

6)      Gaya bahasa (Entrainment)
Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan. Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki. Entrainment terjadi pada saat anak mulai bicara.  Bayi baru lahir menemukan perubahan struktur pembicaraan dari orang dewasa. Artinya perkembangan bayi dalam bahasa dipengaruhi kultur, jauh sebelum ia menggunakan bahasa dalam berkomunikasi. Dengan demikian terdapat salah satu yang akan lebih banyak dibawanya dalam memulai berbicara (gaya bahasa). Selain itu juga mengisyaratkan umpan balik positif bagi orang tua dan membentuk komunikasi yang efektif.

7)      Bioritme (Biorhythmicity)
Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsif. Janin dalam rahim dapat dikatakan menyesuaikan diri dengan irama alamiah ibunya seperti halnya denyut jantung. Salah satu tugas bayi setelah lahir adalah menyesuaikan irama dirinya sendiri. Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberikan perawatan penuh kasih sayang secara konsisten dan dengan menggunakan tanda keadaan bahaya bayi untuk mengembangkan respon bayi dan interaksi sosial serta kesempatan untuk belajar.

8)      Inisiasi Dini
Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan diatas ibu. Ia akan merangkak dan mencari puting susu ibunya. Dengan demikian, bayi dapat melakukan reflek sucking dengan segera. Menurut Klaus, Kennel (1982), ada beberapa keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini :
a)    Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat.
b)   Reflek menghisap dilakukan dini.
c)    Pembentukkan kekebalan aktif dimulai.
d)   Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak (body warmth (kehangatan tubuh); waktu pemberian kasih sayang; stimulasi hormonal).

1.      b.        Pada Bayi
Tahap-tahap bonding attachment adalah sebagai berikut:
1)      Perkenalan (acquaintance) dengan melakukan kontak mata, memberikan sentuhan, mengajak berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya
2)      Keterikatan (bonding)
3)      Attachment, perasaan sayang yang mengikat individu dengan individu lain

Elemen-elemen bonding attachment dapat dijelaskan sebagai  berikut:
1)      Sentuhan
Sentuhan atau indera peraba dipakai secara inkstensif oleh orang tua sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya. Gerakan dilakukan untuk menenangkan bayi.
2)      Kontak mata
Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan kontak mata, orang tua, dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Beberapa ibu mengatakan  dengan melakukan kontak mata mereka merasa lebih dekat dengan bayinya.

3)      Suara
Saling mendengar dan merespon suara antara orang tua dengan bayinya juga penting dilakukan. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang. Sementara itu, bayi akan menjadi tenang dan berpaling  kearah orang tua mereka saat orang tua mereka berbicara dengan suara bernada tinggi.

4)      Aroma
Perilaku lain yang terjalin antara orang tua dan bayi ialah respon terhadap aroma/bau masing-masing. Ibu mengetahui bahwasetiap anak memiliki aroma yang unik, sementara itu bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu ibunya.

5)      Hiburan
Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kakinya. Hiburan  terjadi saat anak mulai bicara. Irama ini berfungsi memberi umpan baik positif kepada orang tua dan menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang positif.

6)      Bioritme
Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah ibunya. Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan member kasih saying yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan prilakuk responsif. Hal ini dapat meningkatkan interaksi sosial dan kesempatan bayi untuk belajar.

7)      Kontak dini
Keuntungan fisiologis yang diperoleh dari kontak dini yaitu:
1.      Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat
2.      Refleks mengisap dilakukan sedini mungkin
3.      Pembentukan kekebalan aktif dimulai
4.      Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak melalui kehangatan tubuh, waktu pemberian kasih sayang dan memberikan stimulasi hormonal
Prinsip-prinsip dan upaya bonding attachment :
1)      Bonding attachment dilakukan dimenit pertama dan jam pertama
2)      Orang tua merupakan orang yang menyentuh bayi pertama kali
3)      Adanya ikatan yang baik dan sistematis
4)      Orang tua ikut terlibat dalam proses persalinan
5)      Persiapan (perinatal care)
6)      Cepat melakukan proses adaptasi
7)      Kontak sedini mungkin sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta member rasa nyaman.
8)      Tersedianya fasilitas untuk kontak lebih lama
9)      Penekanan pada hal-hal positif
10)  Adanya perawat maternitas khusus (bidan)
11)  Libatkan anggota keluarga lainnya
12)  Pemberian informasi bertahap mengenai bonding attachment

Dampak positif bonding attachment adalah bayi merasa dicintai, diperhatikan, merasa aman, serta berani mengadakan eksplorasi. Hambatan yang biasa ditemui adalah kurangnya system dukungan, ibu dan bayi yang beresiko, kehadiran bayi yang tidak diinginkan.

Gambar 1. Ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi


1.      c.         Pada Balita
Untuk dapat menjalin ikatan emosi yang erat dengan anak kita, berikut ini ada beberapa hal yang dapat dijadikan pedoman bagi orangtua atau orang yang dekat dengan anak dalam melakukan interaksi dengan balita :
1)        Berikan rangsangan positif kepada balita. Misalnya dengan belaian/ sentuhan /pijatan–pijatan lembut, ucapan-ucapan lembut/bisikan-bisikan mesra, kecupan, dan suara-suara yang menenangkan bayi.
2)        Tanggap terhadap kebutuhan balita.
3)        Ajak anak bermain yang dapat membuatnya gembira atau tertawa. Misalnya dengan main “ciluk ba”, menggelitikinya sesekali, memainkan boneka dengan suara-suara lucu atau menunjukkan wajah-wajah ganjil (memasang ekspresi lucu), membadut (bicara dengan cara yang dilebih-lebihkan), kemudian tertawalah bersama anak. Pada umumnya, kita akan merasa lebih dekat dengan seseorang yang tertawa bersama kita, demikian pula halnya dengan anak.
4)        Sengaja meluangkan waktu bersama anak untuk dapat memberikan kualitas pengasuhan yang baik. Jangan menghadapi anak dengan terpaksa atau hanya hadir secara fisik saja. Usahakan menghadapi anak dengan menghadirkan “hati” juga.
5)        Terima anak apa adanya dengan tulus dan ikhlas, sekalipun ia cacat atau tidak sesuai dengan harapan kita. Sebab penolakan terhadap anak, menyebabkan hubungan orangtua-anak menjadi tegang dan menghalangi orangtua untuk memberikan kasih sayangnya.
6)        Jangan bersikap kasar, kesal dan menunjukkan kemarahan terhadap balita karena balita juga bisa merasakan ketidaknyamanan ini dan merekamnya dalam ingatannya sehingga membuat orangtua menjadi “jauh” terhadap anak.

Peran bidan dalam hal ini adalah :
1)        Membantu menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan bayi dalam jam pertama pasca kelahiran.
2)        Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan respon positif tentang bayinya, baik melalui sikap maupun ucapan dan tindakan.
3)        Sewaktu pemeriksaan ANC, Bidan selalu mengingatkan ibu untuk menyentuh dan meraba perutnya yang semakin membesar
4)        Bidan mendorong ibu untuk selalu mengajak janin berkomunikasi
5)        Bidan juga mensupport ibu agar dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam merawat anak, agar saat sesudah kelahiran nanti ibu tidak merasa kecil hati karena tidak dapat merawat bayinya sendiri dan tidak memiliki waktu yang seperti ibu inginkan
6)        Ketika dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan salah satu cara bonding attachment dalam beberapa saat setelah kelahiran, hendaknya Bidan tidak benar-benar memisahkan ibu dan bayi melainkan Bidan mampu untuk mengundang rasa penasaran ibu untuk mengetahui keadaan bayinya dan ingin segera memeluk bayinya.  Pada kasus bayi atau ibu dengan risiko,  ibu dapat tetap melakukan bonding attachment ketika ibu member ASI bayinya atau ketika mengunjungi bayi di ruang perinatal.


1.      d.        Pada Anak Prasekolah
Ikatan emosi dan kaish sayang yang erat antara ibu/orangtua sangatlah penting, karena berguna untuk menentukan prilaku anak di kemudian hari, merangsang perkembangan otak anak, serta merangsang perhatian anak terhadap dunialuar.Oleh karena itu, kebutuhan asih ini meliputi :
1)   Kasih sayang orangtua
Orangtua yang harmonis akan mendidik dan membimbing anak dengan penuh kasih sayang. Kasih sayang tidak berarti memanjakan atau tidak pernah memarahi, tetapi bagaimana menciptakan hubungan yang hangat dengan anak, sehingga anak merasa aman dan senang.
2)   Rasa aman
Adanya interaksi yang harmonis antara orangtua dan anak akan memberikan rasa aman bagi anak untuk melakukan aktivitas sehari-harinya.
3)   Harga Diri
Setiap anak ingin diakui keberadaan dan keinginannya. Apabila anak diacuhkan, maka hal ini akan menyebabkan frustasi
4)   Dukungan/dorongan
Dalam melakukan aktivitas, anak perlu memperoleh dukungan dari lingkungannya. Apabila orangtua sering melarang aktivitas yang akan dilakukan, maka hal tersebut dapat menyebabkan anak ragu-ragu dalam melakukan setiap aktivitasnya. Selain itu, orangtua perlu memberikan dukungan agar anak dapat mengatasi stressor atau masalah yang dihadapi.
5)   Mandiri
Agar anak menjadi pribadi yang mandiri, maka sejak awal anak harus dilatih untuk tidak selalu tergantung pada lingkungannya. Dalam melatih anak untuk mandiri tentunya harus menyesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan.
6)   Rasa memiliki
Anak perlu dilatih untuk mempunyai rasa memiliki terhadap barang-barang yang dimilikinya, sehingga anak tersebut akan mempunyai rasa tanggung jawab untuk memelihara barangnya.
7)   Kebutuhan akan sukses, mendapatkan kesempatan, dan pengalaman
Anak perlu mendapatkan kesempatan untuk berkembang sesuai dengan kemampuan dan sifat-sifat bawaannya. Tidak pada tempatnya jika orangtua memaksakan keinginannya untuk dilakukan oleh anak tanpa memperhatikan kemauan anak.

Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ikatan kasih sayang :
1)        Berikan rangsangan positif. Misalnya dengan belaian/ sentuhan / pijatan – pijatan lembut, ucapan-ucapan lembut, kecupan, dan suara-suara yang menenangkan.
2)        Tanggap terhadap kebutuhan anak. Misalnya bila anak menangis, segera cari tahu apa yang menyebabkannya untuk kemudian segera mengatasinya.
3)        Ajak anak bermain yang dapat membuatnya gembira atau tertawa. Misalnya dengan main “ciluk ba”, menggelitikinya sesekali, memainkan boneka dengan suara-suara lucu atau menunjukkan wajah-wajah ganjil (memasang ekspresi lucu), membadut (bicara dengan cara yang di lebih-lebihkan), kemudian tertawalah bersama anak. Pada umumnya, kita akan merasa lebih dekat dengan seseorang yang tertawa bersama kita, demikian pula halnya dengan anak.
4)        Sengaja meluangkan waktu bersama anak untuk dapat memberikan kualitas pengasuhan yang baik. Jangan menghadapi anak dengan terpaksa atau hanya hadir secara fisik saja. Usahakan menghadapi anak dengan menghadirkan “hati” juga.
5)        Terima anak apa adanya dengan tulus dan ikhlas, sekalipun ia cacat atau tidak sesuai dengan harapan kita. Sebab penolakan terhadap anak, menyebabkan hubungan orangtua-anak menjadi tegang dan menghalangi orangtua untuk memberikan kasih sayangnya.
6)        Jangan bersikap kasar, kesal dan menunjukkan kemarahan terhadap anak karena anak bisa merasakan ketidaknyamanan ini dan merekamnya dalam ingatannya sehingga membuat orangtua menjadi “jauh” terhadap anak.

1.      2.        Sibling Rivalry
2.      a.        Pengertian
Sibling rivarly adalah bentuk perilaku anak yang memiliki adik baru. Anak cenderung bersikap lebih nakal karena merasa cemburu dan tersaingi atas kehadiran adiknya, terlebih lagi ketika ia melihat ibunya sedang bersama adiknya. Perilaku ini biasanya ditunjukan untuk menarik perhatian ibu dan biasanya muncul pada anak-anak usia 12-18 bulan.
Gambar 2. Sibling rivalry, bentuk perilaku anak yang memiliki adik baru

1.      b.        Faktor-Faktof yang Dapat Menimbulkan Sibling Rivalry dan Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
Menurut Boyle, pencetus timbulnya sibling rivalry ada dua yaitu:
1) Usia
Jarak antara kakak beradik yang dekat cenderung menimbulkan adanya sibling rivalry. Perbedaan usia antara 2 sampai 4 tahun merupakan usia yang paling mengancam terutama bila kakak masih sangat muda dan belum memahami situasi. Sibling rivalry muncul umumnya pada anak usia prasekolah yaitu pada usia 1 tahun sampai 6 tahun.
2) Jenis kelamin
Jenis kelamin yang berbeda antara kakak adik cenderung jarang menimbulkan persaingan dibanding anak yang memiliki jenis kelamin yang sama. Jenis kelamin yang berbeda antara kakak adik lebih menunjukan hubungan yang positif dibanding kakak adik yang memiliki jenis kelamin sama.

Faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap munculnya sibling rivalrydiantaranya:
1)        Peran orang tua
2)        Besarnya keluarga
Besarnya keluarga mempengaruhi sering dan kuatnya rasa cemburu dan iri hati. Cemburu lebih umum pada keluarga kecil dengan 2-3 anak dari pada dalam keluarga besar dimana tidak ada anak yang menerima perhatian lebih besar dari orang tua.
3)        Umur
Jarak kelahiran anak dan usia anak berpengaruh terhadap munculnya sibling rivalry.
4)        Jenis kelamin
Jenis kelamin yang berbeda dari anak dapat meningkatkan timbulnya sibling rivalry dibanding yang berjenis kelamin sama
5)        Posisi anak
Sibling rivalry cenderung terjadi antara anak pertama dengan anak kedua dibanding dengan anak terakhir.

Hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk mengatasi sibling rivalry, sehingga anak dapat bergaul dengan baik, antara lain:
1)        Tidak membandingkan antara anak satu sama lain.
2)        Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri.
3)        Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak Anda.
4)        Membuat anak-anak mampu bekerja sama daripada bersaing antara satu sama lain.
5)        Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain ketika konflik biasa terjadi.
6)        Mengajarkan anak-anak Anda cara-cara positif untuk mendapatkan perhatian dari satu  sama lain.
7)        Bersikap adil sangat penting, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan anak. Sehingga adil bagi anak satu dengan yang lain berbeda.
8)        Merencanakan kegiatan keluarga yang menyenangkan bagi semua orang.
9)        Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang cukup dan kebebasan mereka sendiri.
10)    Orang tua tidak perlu langsung campur tangan kecuali saat tanda-tanda akan kekerasan fisik.
11)    Orang tua harus dapat berperan memberikan otoritas kepada anak-anak, bukan untuk anak-anak.
12)    Orang tua dalam memisahkan anak-anak dari konflik tidak menyalahkan satu sama lain.
13)    Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya sifat anak.
14)    Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang baik dari perilaku orang tua sehari-hari adalah cara pendidikan anak-anak untuk menghindari sibling rivalry yang paling bagus.

1.      c.         Tanda-Tanda Sibling Rivalry
Anda dapat mengeksploitasikan perasaan cemburu dengan berbagai cara yang kreatif, yaitu :
1)   Melakukan kekerasan baik secara fisik maupun psikis seperti memukul adik atau kakaknya, mendorong anak lain dari pangkuan ibunya, memahami secara verbal atau melakukan penghinaan.
2)   Regresi pada anak yang lebih tua seperti menunjukan perilaku perkembangan sebelumnya misal, kembali mengompol atau meminta botol susu
3)   Displacement, anak mengalami perubahan penampilan disekolah misalnya menunjukan perilaku yang buruk disekolah.
4)   Anak mengalami gangguan dalam tidur dan terjadi perubahan dalam pola tidurnya
5)   Anak mengalami depresi atau menderita kegelisahan akan perpisahan.

1.      d.        Dampak Sibling Rivalry
Pengaruh dari sibling rivalry dapat berdampak pada anak, orangtua dan masyarakat secara tidak langsung. Efek dari perilaku ini merupakan dampak jangka lama pada anak maupun masyarakat saat anak menjadi bagian dalam masyarakat antara lain :
1)        Anak
Dampak pada anak ada dua hal yang utama. Pertama, anak dapat tumbuh sangat agresif, karena perilaku persaingan yang agresif yang berlangsung lama pada awal masa kanak-kanak dimana pada tahap ini konsep diri mulai terbentuk. Dampak kedua adanya sibling rivalry yaitu anak menjadi rendah diri, karena anak yang merasa gagal dalam merebut cinta kasih dari orangtua dan bila hal ini terjadi secara berulang-ulang anak dapat merasa kecewa dan hilang kepercayaan diri. Anak tumbuh menjadi individu yang sulit beradaptasi terhadap krisis yang ditemui pada tahap perkembangan selanjutnya, terutama pada masa penuh krisis seperti pada masa adolence
2)        Orangtua
Orangtua dapat menjadi stres dengan tingkah laku yang ditunjukan anak-anak dengan sibling rivalry
3)        Masyarakat
Anak yang tumbuh menjadi dewasa dengan kepribadian yang terbentuk dari dampak negatif sibling rivalry yaitu, perilaku psikologis yang merusak yang dapat berupa perilaku agresif atau perilaku kriminal tertentu yang mengganggu masyarakat.


1.      e.         Sibling Rivalry pada Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah
1)        Pada Neonatus
Pada Neonatus dengan sibling rivalry cara mengatasinya :
a)    Orang tua jangan campur tangan langsung, campur tangan langsung diperlukan saat terdapat tanda-tanda akan terjadinya kekerasan fisik.
b)   Pisahkan keduanya hingga masing-masing tenang, lalu suruh mereka kembali dengan sedikitnya satu ide tentang cara menyelesaikan masalah hingga tidak akan terulang lagi.
c)    Tidak penting yang memulai siapa yang memulai masalah, karena orang tua tak mungkin menemukan anak mana yang bersalah, karena tak satupun dari mereka yang 100% benar ataupun salah.
d)   Jika anak-anak selalu memperebutkan benda yang sama, misalnya mereka rebutan TV, ajaklah mereka dan ajari membuat jadwal daftar TV.
e)    Bantu anak-anak mengembangkan ketrampilan dan menyelesaikan masalah sendiri tanpa kekerasan.
f)    Ajari mereka bagaimana cara berkompromi, menghormati orang lain dan memutuskan sesuatu secara adil.
g)   Jangan berteriak-teriak pada anak-anak.
h)   Ajaklah setiap anak untuk mengungkapkan perasaan mereka tentang saudaranya, misalnya rasa marah dan kecewa. Hal ini akan membantu mereka untuk mengenali emosi negatif dan mengatasinya dikemudian hari
i)     Belajarlah mengatur kemarahan agar anak-anak bisa belajar untuk tidak mudah marah sehingga tidak ada pertengkaran. Tidak perlu berargumen bahwa orang tua sudah bersikap adil, karena sebesar apapun usaha orang tua, anak-anak tetap menemukan ketidakadilan dari perlakuan orang tua.



2)        Pada Bayi
Sibling rivalry adalah bentuk prilaku anak yang memiliki adik baru. Anak cenderung bersikap lebih nakal karena merasa cemburu dan tersaingi atas kehadiran adiknya., terlebih lagi ketika ia melihat ibunya sedang bersama adiknya. Prilaku ini biasanya ditunjukkan untuk menarik perhatian ibu dan biasa muncul pada anak-anak usia 12-18 bulan.

3)        Pada Balita
Sibling rivalry dapat diartikan sebagai persaingan antara saudara kandung. Persaingan antara saudara kandung merupakan respon yang normal seorang anak karena merasa ada ancaman gangguan yang mengganggu kestabilan hubungan keluarganya dengan adanya saudara baru.
Cara beradaptasi pada tahap perkembangan ini agar tidak terjadinya sibling rivalry antara lain:
a)      Merubah pola tidur bersama dengan anak-anak pada beberapa minggu sebelum kelahiran.
b)      Mempersiapkan keluarga dan kawan-kawan anak balitanya dengan menanyakan perasaannya terhadap kehadiran anggota baru.
c)      Mengajarkan pada orang tua untuk menerima perasaan yang ditunjukkan oleh anaknya.
d)     Memperkuat kasih-sayang terhadap anaknnya.

4)        Pada Anak Pra Sekolah
Pada usia anak prasekolah biasanya orang tua sudah akan kembali melahirkan. Itu berarti seorang anak akan memiliki seorang adik. Hal ini menciptakan suatu keaadaan yang disebut Sibling Rivalry. Ini dikarenakan anak tersebut merasa kasih sayang orang tuanya berpindah pada adiknya. Sibling rivairy adalah perselisihan yang terjadi pada anak atau perselisihan antara kakak dan adik.Sibling rivairy adalah semangat kecemburuan atau kemarahan antar kakak dan adik yang dimulai sejak kelahiran adik dalam keluraga. Faktor penyebab sibling rivairy yakni;
a)      Jenis kelamin antara saudara kandung
Jenis kelamin yang sama dari anak dapat meningkatkan timbulnya sibling rivairy dibandingkan dengan jenis kelamin yang berbeda. Hal ini dikarenakan jenis kelamin yang sama antara saudara kandung dapat memicu terjadinya iri hati yang dikarenakan kebutuhan dan karakteristik yang sama.
b)      Perbedaan usia antara saudara kandung
Sibling rivairy muncul ketika selisih usia saudara kandung terlalu dekat, karena kehadiran adik dianggap menyita waktu dan perhatian terlalu banyak dari orangtua
c)      Sikap orang tua
Sikap orangtua yang membagi perhatian dengan orang lain, mengidolakan anak tertentu, perasaan kesal orangtua, dan membanding-bandingkan anak dapat memicu terjadinya sibling rivairy pada anak. Hal ini dapat mengakibatkan anak merasa mendapatkan perlakuan dan perhatian yang tidak sama dari orangtuanya.
d)     Jumlah keluarga
Cemburu lebih umum terjadi pada keluarga kecil dengan 2-3 anak daripada dalam keluarga besar dimana tidak ada anak yang menerima perhatian lebih besar dari prang tua. Hal ini dikarenakan bila hanya terdapat 2 atau 3 saudara dalam keluarga akan cenderung sering berinteraksi dibandingkan dengan jumlah anggota keluarga yang lebih banyak.

1.      f.         Mengatasi Sibling Rivalry
Beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk mengatasi sibling rivalry, yaitu :
1)        Tidak membandingkan antara anak satu sama lain.
2)        Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri.
3)        Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak Anda.
4)        Membuat anak-anak mampu bekerja sama daripada bersaing antara satu sama lain.
5)        Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain ketika konflik biasa terjadi.
6)        Mengajarkan anak-anak Anda cara-cara positif untuk mendapatkan perhatian dari satu sama lain.
7)        Bersikap adil sangat penting, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan anak. Sehingga adil bagi anak satu dengan yang lain berbeda.
8)        Merencanakan kegiatan keluarga yang menyenangkan bagi semua orang.
9)        Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang cukup dan kebebasan mereka sendiri.
10)    Orang tua tidak perlu langsung campur tangan kecuali saat tanda-tanda akan kekerasan fisik.
11)    Orang tua harus dapat berperan memberikan otoritas kepada anak-anak, bukan untuk anak-anak.
12)    Orang tua dalam memisahkan anak-anak dari konflik tidak menyalahkan satu sama lain.
13)    Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya sifat anak.
14)    Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang baik dari perilaku orang tua sehari-hari adalah cara pendidikan anak-anak untuk menghindari sibling rivalry yang paling bagus
1.      g.        Peran Bidan
Peran bidan dalam mengatasi sibling rivalry, antara lain:
1)        Membantu menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan bayi dalam jam pertama pasca kelahiran.
2)        Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan respon positif tentang bayinya, baik melalui sikap maupun ucapan dan tindakan.

1.      B.     Asuh
2.      1.      Pemenuhan Nutrisi
1.      a.         Pemenuhan nutrisi pada neonatus
Bagi neonatus, ASI merupakan satu-satunya sumber makanan dan minuman yang utama dengan nutrisi yang sebagian besar terkandung di dalamnya. ASI mengandung zat gizi yang sangat lengkap, antara lain karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim dan zat kekebalan. Semua zat ini terdapat secara proporsional dan seimbang satu dengan lainnya. ASI merupakan nutrisi yang paling lengkap untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Komposisi ASI berubah sesuai masa kehamilan dan usia pasca natal (melahirkan). Komposisi ASI yang keluar pada hari pertama sampai hari ke 4-7 (kolostrum) berbeda dengan ASI yang diproduksi hari 7-10 sampai hari ke 14 (ASI transisi) dan ASI selanjutnya (ASI matur). Komposisi tersebut sesuai dengan kebutuhan masing-masing bayi baru lahir.
Komposisi ASI juga berbeda berdasarkan lamanya waktu menyusui. Pada permulaan menyusui (5 menit pertama) disebut foremilk, mengandung kadar protein yang tinggi. ASI yang dihasilkan pada akhir menyusui (setelah 15-20 menit) disebut hindmilk, mengandung kadar lemak yang tinggi. Karena itu, para ibu harus menyusui bayinya sampai tuntas pada satu payudara, baru kemudian dapat berpindah ke payudara yang lain, agar bayi mendapatkan keseluruhan kandungan ASI yang dibutuhkan.
Setelah bayi lahir, cairan encer kekuningan, yang disebut kolostrum, mengalir dari puting ibu sebelum ASI diproduksi. Kolostrum kaya akan kalori, protein dan antibodi. Ini berlangsung selama 1 sampai 4 atau 7 hari pascapersalinan. Bayi baru lahir akan diberi ASI sesuai dengan kapasitas lambung antara 30-90 ml.
Setelah hari ke tujuh hingga usia 28 hari, ASI akan menjadi ASI transisi, kemudian ASI matur. Tidak ada cara yang mudah untuk mengukur seberapa banyak ASI yang dikonsumsi oleh bayi baru lahir, tetapi bukan berarti kita tidak bisa tahu apakah bayi kita cukup mendapatkan ASI. Hal yang harus dipastikan adalah posisi badan bayi pada saat sedang menyusu, serta pelekatan mulut bayi pada payudara ibu telah benar sehingga bayi dapat minum ASI dan bukan hanya ngempeng. Bayi BAK minimal 5-6 kali dalam sehari, dan selesai sendiri menyusunya dengan cara melepaskan sendiri dari payudara ibu. Bayi tampak, tenang, kenyang dan tidak rewel ketika selesai menyusu, dan setiap bulan ada kenaikan BB bayi yang wajar.
Kebutuhan minum pada neonatus yaitu :
1)        Hari ke 1 = 50-60 cc/kg BB/hari
2)        Hari ke 2 = 90 cc/kg BB/hari
3)        Hari ke 3 = 120 cc/kg BB/hari
4)        Hari ke 4 = 150 cc/kg BB/hari
Dan untuk tiap harinya sampai mencapai 180 – 200 cc/kg BB/hari.

1.      b.        Pemenuhan nutrisi pada bayi
Rencana asuhan untuk memenuhi kebutuhan minum dan makan bayi adalah dengan membantu bayi mulai menyusu melalui pemberian ASI ekslusif. Prinsip umum menyusui secara dini dan ekslusif adalah sebagai berikut:
1)      Bayi harus disusui sesegera mungkin setelah lahir (terutama dalam 1 jam pertama) dan melanjutkannya selama 6 bulan pertama kehidupan.
2)      Kolostrum harus diberikan, tidak boleh dibuang
3)      Bayi harus diberi ASI ekslusif selama 6 bulan pertama. Artinya tidak boleh member makanan apapun pada bayi selain ASI selama masa tersebut.
4)      Bayi harus disusui kapan saja ia mau,siang atau malam (on demand) yang akan meransang payudara memproduksi ASI secara adekuat.
Untuk mendapatkan ASI dalam jumlah cukup, seorang ibi perlu menjaga kesehatannya sebaik mungkin. Ia perlu minum dalam jumlah cukup, makan makanan bergizi, dan istirahat yang cukup. Oleh sebab itu, bidan harus mengingatkan hal ini pada ibu.
Jumlah rata-rata makanan seorang bayi cukup bulan selama 2 minggu pertama sebanyak 30-60 ml setiap 2-3 jam. Selama 2 minggu pertama, bayi baru lahir hendaknya dibangunkan untuk makan paling tidak setiap 4 jam. Sesudah itu, jika bayu sudah bertambah berat badannya, bayi boleh tidur dalam periode yang lebih lama (terutama malam hari). Untuk meyakinkan bahwa bayimendapat cukup makanan, ibu harus mengamati dan mencatat secerapa sering bayi berkemih. Berkemih paling sedikit 6 kali selama 2-7 hari setelah lahir, ini menunjukkan asupan cairannya adekuat.
Situasi tertentu yang mempengaruhi proses menyusui:
1)      Bayi kembar
Proses dan teknikmenyusui bayi kembar sama dengan menyusui bayi tunggal. Untuk mendapat ASI yang cukup untuk bayi kembarnya, ibu harus minum dalam jumlah yang cukup, makan makanan bergizi, dan istirahat yang cukup. Semakin sering ibu menyusui, semakin banyak susu yang diproduksi.
2)      Ibu yang bekerja jauh dari rumah atau bayi yang tidak dapat minum seluruh ASI
Jika ibu bekerja jauh dari rumah dan tidak dapat membawa bayinya, payudara ibu akan menjadi penuh dan akan memproduksi ASI dalam jumlah sedikit. Untuk menjaga agar payudara tetap memproduksi ASI dalam jumlah yang cukup, ibu dapat mencoba dengan mengeluarkan susunya selama satu hari.
3)      Situasi ketika ibu tidak dapat menyusui bayinya
a)    Jika ibu menderita penyakit yang serius atau dalam keadaan dehidrasi sebab menyusui dapat memperburuk kesehatan ibu.
b)   Jika ibu menderita AIDS atau infeksi HIV, penyakit ini dapt ditularkan melalui ASI.
Dalam keadaan ini, ibu sebaiknya mendapat bantuan untuk mencari alternative lain dalam memberi makan pada anaknya.
Memulai pemberian ASI dengan langkah permulaan baik
1)      Satukan bayi baru lahir dengan ibunya segera setelah lahir
2)      Bantu ibu memberikan ASI pertama
3)      Bayi hendaknya tidur di samping ibu, pada tempat tidur yang sama
4)      Beri bayi makan sesering mungkin
5)      Beri hanya kolostrum dan ASI
6)      Hindari penggunaan botol
7)      Posisi bayi yang benar pada puting susu ibu sewaktu menyusui akan membantu keberhasilan pemberian ASI.

1.      c.         Pemenuhan nutrisi pada balita
Nutrisi adalah salah satu komponen yang penting dalam menunjang keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan. Zat gizi yang mencukupi pada anak harus dimulai sejak dalam kandungan, yaitu dengan pemberian nutrisi yang cukup memadai pada ibu hamil. Setelah lahir, harus diupayakan pemberian ASI secara eksklusif, yaitu pemberian ASI saja sampai anak berumur 4-6 bulan. Sejak berumur 6 bulan, sudah waktunya anak diberikan makanan tambahan atau makanan pendamping ASI. Pemberian makanan tambahan ini penting untuk melatih kebiasaan makan yang baik dan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang mulai meningkat pada masa balita dan prasekolah, karena pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi adalah sangat pesat, terutama pertumbuhan otak.
Kebutuhan gizi yang harus dipenuhi pada masa balita diantaranya energi dan protein. Kebutuhan energi sehari anak untuk tahun pertama kurang lebih 100-120 kkal/ kg berat badan. Untuk tiap 3 bulan pertambahan umur, kebutuhan energi turun kurang lebih 10 kkal/ kg berat badan. Energi dalam tubuh diperoleh terutama dari zat gizi karbohidrat, lemak dan juga protein. Protein dalam tubuh merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun, yaitu untuk pertumbuhan dan pembentukan protein dalam serum, mengganti sel-sel yang rusak, memelihara keseimbangan asam basa cairan tubuh, serta sebagai sumber energi. Lemak merupakan sumber kalori berkonsentrasi tinggi, selain itu lemak juga mempunyai 3 fungsi, diantaranya sebagai sumber lemak esensial, sebagai zat pelarut vitamin A, D, E, K, serta dapat memberi rasa sedap dalam makanan. Kebutuhan karbohidrat yang dianjurkan adalah 60-70% dari total energi. Sumber karbohidrat dapat diperoleh dari beras, jagung, singkong, tepung-tepungan, gula, dan serat makanan. Serat makanan sangat penting untuk menjaga kesehatan alat pencernaan. Vitamin dan mineral pada masa balita sangat diperlukan untuk mengatur keseimbangan kerja tubuh dan kesehatan secara keseluruhan. Kebutuhan akan vitamin dan mineral jauh lebih kecil dari pada protein, lemak, dan karbohidrat.
Ada beberapa hal yang perlu dihindari bagi anak agar makannya tidak berkurang, seperti membatasi makanan yang kurang menguntungkan, seperti coklat, permen, kue-kue manis karena dapat membuat kenyang sehingga nafsu makan berkurang. Menghindari makanan yang merangsang seperti pedas dan terlalu panas, menciptakan suasana makan yang tentram dan menyenangkan, memilih makanan dengan nilai gizi tinggi, memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan, tidak memaksa anak untuk makan serta tidak menghidangkan porsi makanan terlalu banyak.
Usia balita dapat kita bedakan menjadi 2 golongan, yaitu sebagai berikut.
1)        Balita usia 1-3 tahun. Jenis makanan yang paling disukai anak balita di usia ini biasanya adalah makanan yang manis-manis, seperti cokelat, permen, es krim, dll. Pada anak usia ini sebaiknya makanan yang banyak mengandung gula dibatasi, agar gigi susunya tidak rusak atau berlubang (caries). Pada usia ini, biasanya anak sangat rentan terhadap gangguan gizi, seperti kekurangan vitamin A, zat besi, kalori dan protein. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan gangguan fungsi pada mata, sedangkan kekurangan kalori dan protein dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan kecerdasan anak.
2)        Anak usia 4-6 tahun. Pada usia ini, anak-anak masih rentan terhadap gangguan penyakit gizi dan infeksi. Sehingga pemberian makanan yang bergizi tetap menjadi perhatian orang tua, para pembimbing dan pendidik di sekolah. Pendidikan tentang nilai gizi makanan, tidak ada salahnya mulai diajarkan pada mereka. Dan ini saat yang tepat untuk menganjurkan yang baik-baik pada anak, karena periode ini anak sudah dapat mengingat sesuatu yang dilihat dan didengar dari orang tua dan lingkungan sekitarnya. Sehingga akhirnya anak dapat memilih menyukai makanan yang bergizi.
Di bawah ini terdapat beberapa makanan yang dianjurkan untuk balita.
1)      Makanan pendamping untuk balita dapat berupa bubur tepung beras atau beras merah yang dimasak dengan cairan, kaldu daging, susu formula atau air
2)      Makanan pendamping lainnya selain bubur adalah buah-buahan yang dihaluskan dengan blender, seperti buah papaya, pisang, apel, melon, dan alpukat.
3)      Sayur-sayuran dan kacang-kacangan juga dapat dijadikan makanan pendamping balita dengan cara direbus dan dihaluskan dengan blender. Sebaiknya, ketika diblender, bahan makanan pendamping balita ini ditambah dengan kaldu atau air matang supaya lebih halus. Sayuran dan kacang-kacangan tersebut adalah kacang polong, kacang merah, wortel, tomat, kentang, labu kuning, dan kacang hijau.
4)      Makanan pendamping balita pun dapat berupa daging pilihan yang tidak mengandung lemak dan diblender.
5)      Makanan pendamping lainnya juga bisa berupa ikan yang diblender, yaitu ikan yang tidak berduri (ikan salmon, fillet ikan kakap, dan gindara).
Penyebab status nutrisi kurang pada anak :
1)        Asupan nutrisi yang tidak adekuat, baik secara kuantitatif maupun kualitatif
2)        Hiperaktivitas fisik/ istirahat yang kurang
3)        Adanya penyakit yang menyebabkan peningkatan kebutuhan nutrisi
4)        Stres emosi yang dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan atau absorbsi makanan tidak adekuat.

1.      d.        Pemenuhan nutrisi pada anak pra sekolah
Anak usia Pra Sekolah mengalami pertumbuhan sedikit lambat. Kebutuhan kalorinya adalah 85 kkal/kgBB. Penurunan normal dalam nafsu makan di usia ini sering menimbulkan kecemasan tentang nutrisi. Sebagian terbesar, orang tua dapat diyakinkan bahwa jika pertumbuhan normal, masukan anak adalah cukup. Biasanya, orang tua bertanggung jawab untuk memberi kesehatan, makanan pada usia yang cocok dan penentuan waktu dan tempat; anak bertanggung jawab menentukan jumlah masukan makanan. Anak – anak biasanya mengatur jumlah makanannya untuk menyesuaikan kebutuhan tubuhnya menurut rasa lapar atau kenyang. Masukan setiap hari bervariasi, kadang – kadan luas, akan tetapi masukan selama periode 1 minggu relative stabil. Upaya orang tua untuk mengatur masukan anak mengganggu mekanisme pengaturan diri ini karena anak harus menyetujui atau berontak melawan tekanan. Akibatnya adalah kelebihan atau kekurangan makanan. Karakteristik terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi
Gizi seimbang merupakan keadaan yang menjamin tubuh memperoleh makanan          yang cukup mengandung semua zat gizi dalam jumlah yang dibutuhkan. Gizi     lengkap dan seimbang harus mengandung:
1)        Bahan makanan sumber tenaga yang berfungsi untuk beraktifitas. Contoh : beras, roti, kentang, mie.
2)        Bahan makanan sumber zat pembangun, berfungsi untuk pembentukan, pertumbuhan dan pemeliharaan sel tubuh. Contoh: daging, ikan, telur (protein hewani) tempe, tahu (protein nabati)
3)        Bahan makanan sumber zat pengatur berfungsi untuk mengatur proses metabolisme. Contoh : sayuran: bayam, buncis, wortel, tomat, buah-buahan: pisang, pepaya, jeruk, apel
Pada anak usia prasekolah:
1)        Nafsu makan berkurang
2)        Anak lebih tertarik pada aktivitas bermain dengan teman atau lingkungannya daripada makan
3)        Anak mulai senang mencoba jenis makanan baru
4)        Waktu makan merupakan kesempatan yang baik bagi anak untuk belajar dan
5)        Bersosialisasi dengan keluarga
Cara mengatasi kesulitan makan :
1)             Berikan makan pada saat anak tidak lelah
2)             Porsi disesuaikan dengan kebutuhan anak, kecil tapi sering
3)             Jadwal disesuaikan
4)             Tunggu anak lapar
5)             Beri kasih sayang
6)             Variasikan makanan
7)             Berikan bersama makanan kesukaannya
8)             Ajak makan dengan keluarga
9)             Berikan makan sambil bermain
10)         Biarkan anak belajar makan sendiri
11)         Tempatkan makanan pada wadah yang menarik
12)         Beri pujian bila anak menghabiskan porsinya
13)         Berikan sugesti bahwa makanan yang diberikan enak
14)         Ibu harus rileks
15)         Merayu anak untuk makan makanan yang sudah disediakan
Kebutuhan nutrisi anak bisa dipenuhi dengan memberikan makanan dari keempat kelompok makanan penting, yaitu :
1)        Nasi dan alternative.
Makanan ini memberikan energi yang baik, sedikit vitamin dan mineral. Pilihan lain yang meliputi : bubur ayam, mie atau bubur kacang ijo.
2)        Buah-buahan.
Buah-buahan adalah sumber serat yang baik, khususnya vitamin A, C dan mineral seperti kalium. Lebih sering memberikan buah-buahan yang mengandung citrun dan buah-buahan yang isinya berwarna kuning.
3)        Sayur-sayuran.
Merupakan sumber serat dan mineral yang baik seperti kalium, juga memberikan vitamin A, C dan asam folik. Berikan sayuran berwarna hijau atau sayuran berwarna kuning kehijauan
4)        Daging dan alternative
Kelompok ini meliputi tempe, tahu, ikan, susu, telur yang memberikan protein penting, lemak, vitamin dan mineral. Berikan ikan paling sedikit 3 kali dalam seminggu dan berikan sebanyak 5 telur dalam seminggu.
Tips Memberi Makan pada Anak Pra Sekolah
1)      Tetap memberikan susu.
Anak perlu minum susu 2-3 cangkir susu sehari. Susu memberikan kalsium dan pospor yang penting untuk menguatkan tulang dan gigi
2)      Menciptakan makanan yang diinginkan.
Melibatkan anak dalam memilih makanan dan merencanakan menu. Ajaklah dia ke pasar dan terangkan mengenai fungsi dari jenis makanan yang berbeda. Ceritakan kepadanya bahwa makan telur bisa menjadikan otot kuat dan makan wortel bisa menjadikan mata sehat untuk melihat, kesemuanya akan membantu anak untuk memahami mengapa orang tua memberikan makanan ini.
3)      Menyiapkan makanan yang menarik.
Di samping aneka dan sajian makanan, penting juga untuk menarik minat dan perhatian anak. Memotong sayur-sayuran dalam bentuk yang menarik. Anak diberikan sayuran dengan warna dan bentuk yang berbeda seperti wortel, buncis, bayam, jagung. Selain itu atur buah-buahan dalam bentuk yang menarik karena anak akan lebih berselera untuk menikmati rasa buah tersebut. Yang tidak kalah penting adalah jangan mencampur makanan ke dalam satu mangkok. Pisahkan jenis makanan yang berbeda dengan mempergunakan piring yang berbeda.
4)      Menghindari anak makan yang berlebihan.
Kegemukan pada anak-anak merupakan suatu kekuatiran. Anak yang kegemukan bisa mempunyai problema kesehatan dalam kehidupannya di kemudian hari. Untuk mencegah anak kegemukan orang bisa membantu dengan membentuk kebiasaan makan makanan yang baik ketika masih muda. Misalnya hindari menggunakan makanan sebagai bentuk hadiah atau bujukan, memberi makanan kecil yang menyehatkan serta jangan makan yang berlebihan.
5)      Memberi makanan kecil yang sesuai
Anak usia pra sekolah karena dengan ukuran tubuhnya dan seleranya kecil, sangat baik dengan pemberian makanan yang tidak terlalu banyak, yang diberikan empat – enam kali dalam sehari. Oleh karena itu makanan kecil sama pentingnya dengan makanan pokok dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak selama sehari. Makanan kecil yang baik seperti sop kacang merah, kue yang berisi daging, buah-buahan segar, susu, jus buah, susu kedelai, roti, singkong rebus, ubi rebus.


1.      b.      Kebutuhan Dasar Bayi dalam Perawatan Sehari-Hari
1)      Memandikan Bayi
Sebagian proses persalinan berfokus pada ibu tetapi karena proses tersebut merupakan proses pengeluaran hasil kehamilan (bayi), maka persalinan dikatakan berhasil jika bayi dan ibunya dalam kondisi optimal. Memberikan pertolongan segera, aman, dan bersih adalah bagian penting dari asuhan bayi baru lahir. Sebagian besar persalinan adalah normal, tetapi gangguan kehamilan dan proses persalinan dapat mempengaruhi kesehatan bayi yang baru dilahirkan.
Bayi harus selalu dijaga agar tetap bersih, hangat, dan kering. Beberapa cara untuk menjaga agar kulit bayi bersih adalah memandikan bayi, mengganti popok atau pakaian bayi sesuai keperluan, pastikan bahwa bayi tidak terlalu panas/dingin, dan menjaga kebersihan pakaian dan hal – hal yang bersentuhan dengan bayi.
Memandikan bayi sebaiknya ditunda sampai 6 jam kelahiran. Hal ini dimaksudkan agar bayi tidak hipotermi. Selain itu juga meminimalkan resiko infeksi.

Prinsip yang perlu diperhatikan pada saat memandikan bayi antara lain :
1.Menjaga bayi agar tetap hangat
2.Menjaga bayi agar tetap aman dan selamat
3.Suhu air tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin.

Memandikan bayi dianjurkan memakai sabun dengan pH netral dengan sedikit bahkan tanpa parfum atau pewarna (jangan gunakan sabun mandi dewasa). Permukaan kulit yang asam (acid mantle) memberi perlindungan kepada bayi terhadap infeksi, sedangkan pH kulit yang kurang dari 5,0 bersifat bakteriostatik. Pada saat lahir kulit bayi tidak begitu asam (pH 6,34) kemudian menurun sampai 4,95 dalam 4 hari. Memandikan bayi dengan sabun alkalin (sabun dewasa) akan meningkatkan pH kulit sehingga keasaman kulit menurun (dapat menimbulkan infeksi pada bayi).
Memandikan bayi juga memiliki beberapa maanfaat diantaranya yaitu untuk menjaga kebersihan tubuh bayi, tali pusat, dan memberikan rasa nyaman pada bayi.

2)      Memberi Minum/Menyusui pada Bayi
Pada bayi sebaiknya masih diberi ASI eksklusif sampai ia berumur 6 bulan. ASI eksklusif artinya, bayi hanya diberi ASI saja tanpa makanan tambahan selama 6 bulan tersebut.

Cara pengamatan teknik menyusui yang benar
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :
1)    Bayi tampak tenang.
2)    Badan bayi menempel pada perut ibu.
3)    Mulut bayi terbuka lebar.
4)    Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.
5)    Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang
masuk.
6)    Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
7)    Puting susu tidak terasa nyeri.
8)    Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
9)    Kepala bayi agak menengadah.

3)      Menyendawakan Bayi
Menyendawakan bayi penting dilakukan dan berfungsi untuk mengeluarkan udara yang ada di dalam perut bayi atau agar tidak kembung.Biasanya udara masuk ke perut bayi bersamaan ketika bayi menyusu.Makin banyak udara yang masuk, semakin kembunglah perut bayi. Akibatnya bayi merasa tidak nyaman dan akan menyebabkan rewel.
Teknik menyendawakan menyendawakan neonates dan bayi tidak jauh berbeda.Berikut adalah teknik-teknik menyendawakan bayi:


Menaruh di Pundak
Inilah cara yang banyak dilakukan Ibu karena mudah menyendawakan. Caranya, bayi digendong di pundak dengan wajah menghadap ke belakang. Lalu pegang bagian pantatnya dengan satu tangan, sedangkan tangan yang satunya memegang leher dan menepuk-nepuk punggungnya. Tidak lebih dari tiga menit, mulut bayi akan mengeluarkan bunyi khas sendawa

Posisi Telungkup
Telungkupkan bayi di pangkuan Ibu. Lalu tepuk-tepuklah bagian punggunya.Ketika Ibu melakukannya, usahakan supaya posisi dada bayi lebih tinggi dari perutnya. Cara ini juga bisa dilakukan di boks atau ranjang si kecil. Selain membuat udara di perut keluar, posisi ini bisa membuat bayi lebih rileks.

4)      Pijat Bayi
Berikut ini beberapa manfaat memijat bayi.
Yang terutama yaitu bayi akan merasakan kasih sayang dan kelembutan dari orang tua saat dipijat. Kasih sayang merupakan hal yang penting bagi pertumbuhan bayi. Sentuhan hangat dari tangan dan jari orang tua bisa membuat bayi merasakan pernyataan kasih sayang orang tua.
j)        Menguatkan otot
k)       Pijatan terhadap bayi sangat bagus untuk menguatkan otot bayi.
l)         Membuat bayi lebih sehat
m)     Memijat bayi bisa memerlancar sistem peredaran darah, membantu proses pencernaan bayi, dan juga memerbaiki pernapasan bayi. Bahkan memijat bayi bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh si bayi.
n)       Membantu pertumbuhan
  • o)       Menurut penelitian, pertumbuhan bayi seperti berat badan akan lebih baik dengan memijat bayi. Bahkan untuk bayi prematur, berat badan bisa bertambah hingga 47 persen dibanding jika tidak dipijat.
p)       Meningkatkan kesanggupan belajar
q)       Dengan merangsang indra peraba, indra penglihatan dan pendengaran si bayi, akan meningkatkan daya ingat dan kesanggupan belajar sang bayi.
r)        Membuat bayi tenang.

Cara Pijat Bayi :          

  • Pilih waktu pemijatan saat Anda santai dan tidak tergesa-gesa dan tidak akan terputus di tengah jalan. Jangan memijat bayi sebelum atau setelah makan, atau ketika bayi sakit.  Jangan membangunkan bayi untuk dipijat.
  • Siapkan perlengkapan pijat seperti minyak untuk memijat dari baby oil, minyak telon atau minyak nabati lainnya, alas, popok bersih dan pakaian ganti. Minyak aromaterapi untuk orang dewasa mungkin tidak cocok untuk bayi.
  • Lepas gelang, cincin dan potong kuku-kuku jari Anda yang panjang agar tidak menyakiti kulit bayi Anda yang lembut tanpa  sengaja.
  • Gelar  alas atau handuk lembut di atas permukaan yang datar dan lepaskan pakaian bayi. Anda juga dapat meletakkan bayi di pangkuan Anda. Letakkan bayi dengan posisi telentang saat Anda memijat bagian depan bayi Anda, lalu tengkurap saat memijat bagian belakang.
  • Gosokkan hanya sekitar setengah sendok teh minyak pada telapak tangan Anda untuk memudahkan pijatan tangan Anda  meluncur di tubuh bayi. Anda dapat menambahkan lebih banyak minyak di tubuh bayi kemudian sesuai kebutuhan.
  • Pijat bayi dengan lembut namun tegas dengan telapak tangan atau jari. Pijatlah dengan ringan secara melingkar di dada dan perut, pijat kedua bahu, turun ke bawah di lengan dan kaki lalu kembali ke atas pada bagian punggung.  Bayi baru lahir dapat menikmati hanya dua sampai lima menit pijatan, sementara bayi berusia lebih dari dua bulan dapat menikmati lebih lama.
  • Jangan terlalu banyak memberikan tekanan pada tubuh bayi yang rapuh dan hindari daerah tulang belakang.
  • Tenangkan bayi agar tidak bergerak saat dipijat dengan berbicara atau bernyanyi.
  • Kontak mata dengan bayi membuatnya merasa mendapatkan perhatian penuh dari Anda.
  • Berhenti  memijat secara mendadak dapat membuat bayi waspada. Oleh karena itu, berhati-hatilah dengan pelan-pelan dan lembut saat akan menghentikan pijatan.
  • Jangan menggunakan minyak di kepala atau wajah. Jaga agar minyak tidak terkena jemari bayi karena mereka cenderung menempatkan jari di  mulut atau mata, sehingga dapat menyebabkan iritasi.
  • Selubungi bayi dengan handuk bersih dan hangat setelah dipijat dan peluklah dia.
  • Hindari ruam, luka atau daerah di mana bayi mendapat suntikan vaksinasinya atau mungkin karena sakit.
  • Anda dapat terus memijat bayi Anda sampai dia berusia tiga atau empat tahun, karena manfaat pijat yang baik sangat banyak.

Demikianlah cara, tekhnik dan manfaat pijat bayi.  Menurut pengalaman pribadi saya sendiri, pijat bayi banyak sekali manfaatnya dan sangat baik asalkan dilakukan dengan benar dan bisa juga dipercayakan kepada orang yang sudah sangat ahli dalam memijat bayi.

      5. Merawat gigi bayi
Umumnya penyakit dan kelainan gigi pada anak merupakan salah satu gangguan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Sejak gigi susu mulai tumbuh, orangtua harus bertanggungjawab membersihkan gigi bayi mereka. Walaupun gigi anak hanya merupakan gigi susu yang keberadaannya hanya sementara, namun kesehatan gigi susu berpengaruh terhadap kesehatan gigi anak di kemudian hari. Karena itu, sebagai orangtua perlu mengetahui bagaimana merawat gigi anak sejak bayi dengan cara yang benar, agar kesehatan gigi dan mulut anak teratasi.
Cara merawat mulut bayi pada saat usia 0 – 6 bulan:
-          Bersihkan gusi bayi anda dengan kain lembab, setidaknya dua kali sehari
-          Jangan biarkan bayi anda tidur sambil minum susu dengan menggunakan botol susunya.
-          Selesai menyusui, ingatlah untuk membersihkan mulut bayi dengan kain lembab
-          Jangan menambah rasa manis pada botol susu dengan madu atau sesuatu yang manis.
Cara merawat mulut dan gigi bayi pada usia 7-12 bulan:
-          Tanyakan dokter anak atau dokter gigi anda apakah bayi anda mendapat cukup fluor
-          Ingatlah untuk membersihkan mulut bayi anda dengan kain lembab ( tidak basah sekali), sehabis menyusui.
-          Jangan biarkan bayi tidur dengan botol susunya (sambil minum susu dari botol) kecuali air putih.
-          Berikan air putih bila bayi anda ingin minum diluar jadwal minum susu
-          Saat gigi mulai tumbuh, mulailah membersihkannya dengan menggunakan kain lembab. Bersihkan setiap permukaan gigi dan batas antara gigi dengan gusi secara seksama, karena makanan seringkali tertinggal di permukaan itu.
-          Saat gigi geraham bayi mulai tumbuh, mulai gunakan sikat gigi yang kecil dengan permukaan lembut dan dari bahan nilon.
-                   Jangan gunakan pasta gigi dan ingat untuk selalu membasahi sikat gigi dengan air.
-                   Periksakan gigi anak anda ke dokter gigi, setelah 6 bulan sejak gigi pertama tumbuh, atau saat usia anak setahun.

5)      Perawatan Sehari-hari
a)        Hygiene diri dan lingkungan
Kebersihan badan dan lingkungan yang terjaga berarti sudah mengurangi resiko tertularnya berbagai penyakit infeksi. Selain itu, lingkungan yang bersih akan memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan aktivitas bermain secara aman. Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjaga kebersihan balita oleh orang tua, adalah sebagai berikut:
  • Mencuci tangan
Terapkan kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah memegang benda tertentu terlebih lagi binatang. Dengan mencuci tangan kuman dan bakteri yang menempel di tangannya akan segera mati.
  • Memotong kuku
Menggunting kuku secara teratur seminggu sekali sangat dianjurkan. Terkadang anak memegang atau mengambil suatu benda dan kotorannya masuk serta tersimpan di dalam kuku. Kotoran yang tersimpan bisa menjadi sumber kuman. Untuk itu potonglah kukunya secara rutin.
  • Mandi teratur
Mandi minimal 2 kali sehari dapat menghindari anak terserang penyakit yang diakibatkan oleh bakteri dan kuman. Berikan pakaian yang bersih setelah mandi dan jangan lupa untuk mengajarkannya sikat gigi pagi hari dan sebelum tidur.
  • Bersihkan mainannya
Jangan malas untuk membersihkan mainannya. Cucilah dan keringkan semua mainannya di setiap akhir pekan. Bila si kecil cukup umur ibu boleh mengajaknya membersihkan mainan. Jangan lupa, rak atau box mainannya juga ikut dibersihkan.
Setelah si kecil tahu, mengerti dan menerapkan kebersihan untuk dirinya, sekarang saatnya ia diajarkan menjaga kebersihan lingkungan. Caranya dengan menerapkan buang sampah pada tempatnya.

b) Pakaian
Anak perlu mendapatkan pakaian yang bersih dan nyaman dipakai. Karena aktivitas anak lebih banyak, hendaknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat.
c)    Kesegaran jasmani (olah raga dan rekreasi)
Aktivitas olah raga dan rekreasi digunakan untuk melatih otot-otot tubuh dan membuang sisa metabolism, selain itu juga membantu meningkatkan motorik anak, dan aspek perkembangan lainnya. Aktivitas olah raga dan rekreasi bagi anak balita merupakan aktivitas bermain yang menyenangkan.
d)   Pijat bayi
Pijatan pada bayi akan membantu untuk santai. Pijatan dilakukan pada saat anak tenang, tapi belum terlalu mengantuk. Dan putar musik yang lembut dan sama setiap kali dia akan mengaitkan suara musik dengan relaksasi pemijatan tadi. Duduklah di lantai dengan kedua telapak kaki menempel dan lutut terbuka lebar agak menekuk (berbentuk berlian), jadi kita bisa meletakkan anak di atas sebuah selimut di antara kedua tungkai kaki. Jika dirasa tidak nyaman, letakkan anak di pangkuan. Pastikan anak merasa hangat, dan gunakan minyak murni dan lembut untuk melancarkan gerakan pemijatan. Setiap orangtua tentu menginginkan yang terbaik bagi putra-putrinya. Hal itu dapat dicapai dengan menerapkan pola pengasuhan positif terhadap buah hati mereka.


Manfaat Pijat Balita

1) Membuat Balita Semakin Tenang
Umumnya bayi yang mendapatkan pijatan secara teratur akan lebih rileks dan tenang. Dengan sirkulasi darah dan oksigen yang lancar dan otomatis membuat imunitas tubuh balita lebih baik. Bukan hanya secara fisik, pijat balita juga sangat mempengaruhi emosional, karena aktivitas pijat akan menjalin bonding antara anak dan orang tua. Unsur utama pijat balita adalah sentuhan (touch), bukan tekanan (pressure). Oleh sebab itu selain oleh trapis spesialis, pijat balita sangat baik dilakukan oleh ibu dan ayah. (Putri, Alissa: 2009)
2) Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan balita
3) Meningkatkan efektivitas istirahat (Tidur) bayi
Bayi yang otot-ototnya distimulus atau pemijatan aman dan nyaman dan mengantuk. Kebanyakan bayi tidur dengan yang lama begitu pemijatan usai dilakukan kepadanya. Selain lama, bayi Nampak tertidur lelap dan tidak rewel seperti sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa bayi merasa tenang setelah dipijat. Ibu-ibu selalu merasa senang bila melihat bayinya tertidur lelap. Kebanyakan untuk alasan inilah mereka lakukan pemijatan bayi. Namun, dalam situasi lain dimana tidur lelap bayi ini terjadi berbagai kemungkinan. Pertama, bayi tertidur bukan karena nyaman dipijat tetapi sebaliknya, ia marasa kehabisan energy setelah “melawan” perlakuan pemijatan yang sebenarnya tidak diinginkan. Biasanya hal ini terjadi karena pemijatan dilakukan dengan paksaan. Kedua, tidur bayi yang terlalu lama dan sulit dibangunkan dapat mengganggu jadwal pemberian ASI. Pemberian ASI tetap harus cukup dan tidak boleh terlambat (Anggraini dan Subakti:2009).
4) Meningkatkan konsentrasi bayi
Pemijatan dapat memperlancar peredaran darah yang mengalir keseluruh tubuh manusia, termasuk keotaknya, terutama untuk memperlancar sirkulasi dan peredaran oksigen. Ketika suplai oksigen untuk bayi tidak lancar maka fungsi otak untuk berfikir dan konsentrasi akan terganggu. Semakin baik aliran darah ke otak, semakin berkecukupan kebutuhan oksigen ke otak secara cukup membuat konsentrasi dan kesiagaan bayi semakin membaik.Pemijitan juga mengefektifkan istirahat (tidur) bayi. Ketika bayi istirahat atau tidur dengan efektif maka saat bangun akan menjadi bugar. Kebugaran ini juga menjadi faktor yang mendukung konsentrasi dan kerja otak si bayi (Putri,Alisa : 2009).
5) Meningkatkan daya tahan tubuh
Meningkatkan aktifitas neurotransmitter serotonin ini akan meningkatkan kapasitas sel reseptor yang mengikat glucocorticoid (adrenalin). Proses ini menyebabkan terjadinya penurun kadar hormogen adrenalin (Hormon stres), dan selanjutnya akan meningkatkan daya tahan tubuh (Putri,Alissa : 2009).
6) Meningkatkan produksi ASI
Pijat bayi menyebabkan bayi lebih refleks dan dapat beristirahat dengan efektif. Bayi yang tidur dengan efektif ketika bangun akan membawa energy cukup beraktifitas. Dengan aktifitas yang optimal, bayi akan cepet laper sehingga nafsu makannya meningkat. Peningkatan nafsu makan ini juga tambah peningkatan aktifitas nervus vagus / saraf pengembara system saraf otak yang bekerja untuk daerah leher kebawah sampai dada dan rongga perut. Dalam menggerakkan sel peristaltic ( sel disalurkan pencernaan yang menggerakkan dalam saluran pencernaan) untuk mendorong makanan kesaluran pencernaan. Dengan demikian, bayi lebih cepat lapar atau ingin makan karena pencernaannya semakin lancar.
7) Meningkatkan gerak peristaltik untuk pencernaan
Gerak peristaltik adalah semacam gelombang dan kontraksi teratur saluran menuju lambung yang menggerakkan bahan makanan agar dapat diproses dalam saluran pencernaan. Maka terbukti bahwa pijat bayi membantu proses pencernaan. (Putri Alissa : 2009).
8) Menstimulasi Aktivitas nervus vagus untuk perbaikan pernafasan
Aktifitas serat-serat nervus vulgar berpengaruh pada paru-paru. Sebuah penelitian yang dilakukan di Torch Research institute menunjukkan bahwa perlu pemijatan selama 20 menit yang dilakukan setiap malam pada anak-anak asma dapat menyebabkan mereka bernafas lebih baik. Ukuran keberhasilan ini ditunjukkan dengan pembacaan grafik penikngkatan aliran udara setiap hari yang semakin meningkat.
9) Mengembangkan komunikasi
Sentuhan adalah bentuk komunikasi pertama yang anda miliki dengan bayi. Sentuhan bayi berarti berbicara. Pijat bayi menggabungkan aspek kedekatan yaitu kontak mata, saling tersenyum dan ekspresi wajah lain. (Prasetyono : 2009).
10) Mengurangi rasa sakit
Memijat juga membantu mengusir gejala kembung, kolik, serta membantunya tidur lebih nyenyak. Tidak hanya itu, pijatan juga memperlancar sirkulasi dara di perut, sehingga membantu mengeluarkan gas yang terjebak disana. (Prasetyono : 2009).
11) Mengurangi nyeri
Pijatan yang lembut membantu tubuh melepaskan oksitoksin dan endorphin. Kedua hormon ini dapat membantu mengatasi ketidaknyamanan yang dirasakan si kecil akibat nyeri tumbuh gigi, hidung tersumbat atau tekanan emosi. (Prasetyono : 2009).
12) Meningkatkan percaya diri
Dengan melakukan pijat bayi, orang tua lebih mengenal bayinya. Pijat bayi mampu mengurangi rasa gelisah soal perawatan anak. Ketenangan ini membuat orang tua mampu menguasai keadaan dan loebih percaya diri untuk merawat si kecil. (Prasetyono : 2009).
13) Memahami kebutuhan si kecil
Bayi mengeluarkan bahasa tubuh selama dipijat. Orang tua yang melakukan pijat secara rutin lebih mengenal kondisi fisik bayi. Karena dilakukan berulang – ulang, orang tua lebih paham cara menghadapi bayinya saat gelisah. (Prasetyono : 2009).
1.       4.      Anticipatory Guidance
Memberitahukan/upaya bimbingan kepada orang tua tentang tahapan perkembangan sehingga orang tua sadar akan apa yang terjadi dan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan usia anak). Pencegahan Terhadap Kecelakaan ;
1.      a.    Masa Bayi
Jenis kecelakaan : Aspirasi benda, jatuh, luka baker, keracunan, kurang O2.
1)  Pencegahan
a)   Aspirasi : bedak, kancing, permen (hati-hati).
b)   Kurang O2 : plastic, sarung bantal.
c)   Jatuh : tempat tidur ditutup, pengaman (restraint), tidak pakai kursi tinggi.
d)  Luka bakar : cek air mandi sebelum dipakai.
e)   Keracunan : simpan bahan toxic dilemari.
Adapun petunjuk antisipasi yang dapat dilakukan, yaitu:
a)   6 bulan pertama
  • Menganjurkan orang tua untuk membuat jadwal dalam memenuhi kebutuhan bayi.
  • Membantu orang tua untuk memahami kebutuhan bayi terhadap stimulasi dari lingkungan.
  • Support kesenangan orang tua dalam melihat pertumbuhan dan perkembangan bayinya mis : respon tertawa.
  • Menyiapkan orang tua untuk kebutuhan keamanan bayi.
  • Menyiapkan orang tua untuk imunisasi bayi.
  • Menyiapkan orang tua untuk mulai memberi makanan padat pada bayi.
b)   6 bulan kedua
  • Menyiapkan orang tua akan adanya “Stranger Anxiety”.
  • Menganjurkan orang tua agar anak dekat kepadanya hindari perpisahan yang lama.
  • Membimbing orang tua agar menerapkan disiplin sehubungan dengan meningkatnya mobilitas bayi.
  • Menganjurkan orang tua menggunakan “Kontak Mata” dari pada hukuman badan sebagai suatu disiplin.
1.      C.    Asah
2.      1.    Stimulasi
Asah merupakan stimulasi mental yang akan menjadi cikal bakal proses pendidikan di mana bertujuan untuk mengembangkan mental, kecerdasan, ketrampilan, kemandirian, kreativitas, agama, moral, produktifitas, dan lain-lain.
1.      a.    Neonatus
Stimulasi sebaiknya dilakukan setiap kali ada kesempatan berinteraksi dengan bayi/balita misalnya ketika memandikan, mengganti popok, menyusui, menggendong, mengajak berjalan-jalan, bermain, menonton TV, menjelang tidur.
Stimulasi pada masa neonatus dilakukan dengan cara : mengusahakan rasa nyaman, aman dan menyenangkan, memeluk, menggendong, menatap mata bayi, mengajak tersenyum, berbicara, membunyikan berbagai suara atau musik bergantian, menggantung dan menggerakkan benda berwarna mencolok (lingkaran atau kotak-kotak hitam-putih), benda-benda berbunyi, dirangsang untuk meraih dan memegang mainan
1.      Ketika bayi rewel, cari penyebabnya dan peluk ia dengan penuh kasih sayang.
2.      Gantung benda-benda yang berbunyi dan berwarna cerah di atas tempat tidur bayi agar bayi dapat melihat benda tersebut bergerak-gerak dan berusaha menendang/meraih benda tersebut.
3.      Latih bayi mengangkat kepala dengan cara meletakkannya pada posisi telungkup.
4.      Ajak bayi tersenyum, terutama ketika ia tersenyum kepada anda.

1.      b.   Bayi
1)             Bantu bayi duduk sendiri, mulai dengan mendudukan bayi di kursi yang mempunyai sandaran.
2)             Latih kedua tangan bayi masing-masing memegang benda dalam waktu yang bersamaan.
3)             Latih bayi menirukan kata-kata dengan cara menirukan suara bayi dan buat agar bayi menirukan kembali.
4)             Latih bayi bermain “Ciluk-Ba” atau permainan lain, seperti melambaikan tangan sambil menyebut “… da…. da “ “…. da… da”.
5)             Angkat bayi dan bantu ia berdiri diatas permukaan yang datar dan kokoh.
6)             Latih bayi memasukkan dan mengeluarkan benda dari wadah.
7)             Perlihatkan gambar benda dan bantu bayi menunjuk nama benda yang anda sebutkan.
8)             Ajak bayi bermain dengan permainan yang perlu dilakukan bersama.
9)             Latih bayi berjalalan sendiri.
10)         Latih bayi menggelindingkan bola.
11)         Berikan kesempatan kepada bayi untuk menggambar,
12)         Ajak bayi makan bersama.
Tabel 5. Macam Stimulus yang Diperlukan pada Anak Berusia Kurang dari 1 Tahun
Umur
Stimulus Visual
Stimulus Auditif
Stimulus Taktik
Stimulus Kinetik
0-3 bulan
Objek warna terang di atas tempat tidur
Mengajak bisacara dan mendengarkan suara lonceng
Membelai, menyisir, menyelimuti
Berjalan-jalan
4-6 bulan
Menonton TV dan bermain benda terang yang dapat dipegang
Mengajak bicara
Memanggil nama
Bermain air
Berdisi pada paha orang tua, membantu tengkurap, duduk
7-9 bulan
Sama halnya dengan usia 4-6 bulan di tambah bermain ci luk ba
Panggil nama bayi, ajari memanggil nama orang tua, memberi tahu yang sedang dilakukan
Mengenai berbagai tekstur
Bermain air
Membantu tengkurap, latih berdiri, bermain tarik dorong
10-12 bulan
Ajak ke tempat ramai dan kenalkan gambar
Suara binatang dan menyebutkan bagian tubuh
Merasakan hangat atau dingin dan memegang makan sendiri
Bermain tarik dorong, bersepeda


Tidak ada komentar:

Posting Komentar